Featured Post

Desain Interior Ruang Tamu Kecil Minimalis

Desain-Interior-Ruang-Tamu Kecil-Minimalist
Desain Interior Ruang Tamu Kecil Minimalis

Setelah sebelumnya kami posting desain interior ruang tamu kecil yang sejuk ceria maka di artikel yang ini kami akan berikan tips mendesain ruang tamu dirumah anda , ruang tamu diatas didesain pada ruangan yang kecil yaitu 3 m x 3,25 m, anda bisa melihat denahnya di artikel sebelumnya.

Menata interior ruang tamu di rumah layaknya arsitektur ruang atau arsitektur interior dengan ukuran yang bervariasi merupakan tantangan interior desain tersendiri. Selain harus layak menerima tamu, arsitektur desain ruang ini harus diatur agar nyaman dan interior ruangan tidak berkesan penuh seperti arsitektur dapur.

Demi kepraktisan, sebagian arsitektur ruangan meniadakan ruang tamu di rumahnya. Di rumah-rumah yang mungil, ruang tamu fungsinya seringkali digabung dengan ruang lain seperti interior kitchen. Misalnya tamu yang akrab langsung dipersilakan masuk di ruang keluarga. Sementara itu, tamu lain cukup diterima di teras rumah saja.

Namun untuk sebagian orang arsitektur ruang atau arsitektur interior, ruang tamu tetap jadi bagian yang sangat penting dalam arsitektur desain karena ruang tamu mencerminkan karakter si pemilik. Bagi arsitektur ruangan dan arsitektur dapur rumah dengan ukuran yang pas-pasan tentu selain harus layak menerima tamu, interior ruang ini harus diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu menghabiskan ruangan. Bagi pemilik rumah yang cukup luas, tentu interior desain ini tidak akan menjadi masalah.

Di rumah mungil, ruang tamu tentu juga berukuran mungil, karenanya jangan memenuhi ruang tamu dengan furniture, apalagi meletakkan interior kitchen set atau interior dapur karena fungsi ruang tamu jelas jauh berbeda dengan ruang dapur. Cukup desain ruangan dengan sediakan sofa dengan dua dudukan (two seaters), satu sofa single seater, dan meja kecil. Apabila masih ada ruang lebih tambahkan meja sudut. Desain kitchen furnitur atau desain kitchen set yang ada jika memungkinkan letakkan disandarkan ke dinding agar ruang terlihat lebih lega.

Yang terpenting kitchen set dalam desain dapur peletakkan tidak mengganggu alur sirkulasi dari pintu masuk ke ruang-ruang lainnya. Di rumah dengan ukuran ruang tamu yang cukup luas atau luas, bisa diletakkan sofa dengan ukuran yang cukup besar, misalnya dengan sofa 3-2-1 seaters dan dengan meja tamu dan meja sudut dengan peletakkan yang hampir sama dengan rumah mungil agar tidak mengganggu alur desain kitchen set sirkulasi menuju ruang lainnya .

Agar tidak monoton, menggabungkan dua buah sofa yang berbeda sangatlah menarik. Beda disini maksudnya adalah beda bentuk, beda desain, ataupun beda warna. Untuk menjembatani interior kitchennya carilah benang merah antara keduanya, misalnya interior dapur berupa warna yang senada.

Di ruang tamu atau dapur dengan luas yang terbatas, lebih cocok diisi dengan furnitur atau kitchen set yang ringan, tempat duduk yang tebal, seperti sofa memberi kesan berat. Namun pemilihan sofa yang tepat bisa menjadikan ruang tamu tidak terkesan penuh dengan interior kitchen set.

Tips-tips desain ruangan dalam pemilihan sofa misalnya dengan warna terang, pilih sofa dengan dua seaters, jangan terpaku pada ukuran standar sofa (umumnya lebar 80cm) karena akan membuat ruangan desain dapur semakin sempit, pilih dengan ukuran 60 cm atau 50 cm, jika sofa ingin diletakkan menempel pada dinding, pilih sofa tanpa sandaran. Ini akan menghemat desain kitchen ruang ataupun ruang dapur juga sofa tanpa sandaran lengan.

www.architectaria.com

Tutorial 3Ds Max Cara Merender Suasana Malam Hari Dengan Vray

tutorial-3dsmax-vray

OK langsung aja, untuk postingan kali ini, tak informasikan kepada anda semua bagaimana cara merender eksterior rumah pada saat suasana malam hari dengan vray, hasilnya seperti gambar diatas. Perlu diketahui juga bahwa tutorial ini di-peruntuk-kan bagi anda-anda kabeh yang sudah menguasai program 3Ds Max, karena penjelasan dalam tutorial ini di persingkat ben ora capek ngetiknya dan banyak makan tempat, jadi jangan salahkan daku jikalau dirimu radonk, he3x, selamat mengikuti tutorial berikut ini...


In this tutorial I will go through all the steps that we usually do when I’m asked to do an “exterior night-rendering”. In order to follow it you need to know the basics of 3ds max and vray
1) Natural light The first step is to choose a background image of a sky. For this tutorial I have used the image bellow

tutorial-3dsmax-vray
Now put the desired image into the environment slot (3d max’s environment slot, not in vray’s). In the vray settings, check global illumination, select lightcache for secondary bounces, irradiance map for primary (you could also use brute force, but it will take longer to render). In the global switches tab, make sure that “default lights” is unchecked.

Last but not least go to the vray environment slot and check “GI environment (skylight) override. In the slot right beside put a gradient (dark blue in the upper slot, a lighter blue in the middle and a pale orange or purple in the lower position)
tutorial-3dsmax-vray


tutorial-3dsmax-vray
2) Adding artificial lights inside As you notice, it is starting too look like a night rendering, but at the moment it lacks artificial lighting so the spaces look deserted.

We will begin by adding vray lights inside the house, to simulate artificial lighting. The important thing to keep in mind at this point is that artificial light can look different from one case to another depending on many factors (intensity, color temperature, size of the space that is actually lit, etc.) so you shouldn’t put a light source and instance it all over the place. Be creative and play with parameters like intensity multipliers, filter colors, etc. For this scene I have used spherical vray lights with intensity multipliers varying from 1 to 2, filter colors with orange, yellow and blue tints and different a radius for each one

tutorial-3dsmax-vray

If you hit another render you will end up with something very similar to the following.

tutorial-3dsmax-vray
3) Simulating artificial light “spreading” from inside Now we have light inside the house, but the light doesn’t seem to “come out” enough. Therefore we will place vray planar lights just in front of the windows, pointing towards the exterior, like in the following image

tutorial-3dsmax-vray

Hit another test rendering and you should have something similar to the render bellow:

tutorial-3dsmax-vray
4) Adding artificial lights in the courtyard We are getting closer. What doesn’t look right at the moment is the fact that the courtyard is too dark. Depending on your scene, you may have exterior lighting fixtures (like the lighting posts that I have in this scene), or even exterior spotlights that illuminate the building. If you don’t have specific instructions for these, you could place lights somewhere behind the camera, so that you give the impression that the space is receiving illumination from neighboring sources (street lights, car lights, or even other buildings).

In this particular scene, adding lights to the lighting small garden lighting posts should be enough. First I have assigned them a vraylight material with a gradient map; than I have placed vray spherical lights over each one. For each vray light in the courtyard I have excluded the lighting post bellow it. This is kind of a fake, but in the end it looks right, and that’s all that matters. (If you want to do it more “accurate” check out the lampshade tutorial as well).

tutorial-3dsmax-vray

Hitting a test render at this stage you should obtain something like this:




tutorial-3dsmax-vray

5) Photoshop touches a) Add a subtle glow effect to the visible artificial light sources (in this case, the small lighting posts). You can do this using the diffuse glow filter. b) In a new layer, add a linear gradient from bottom to somewhere at the middle from orange to transparent. Put the layer on “color” and play with the transparency until you like the result. If you are feeling creative, you can also try some subtle brush strokes, with different tints of red, yellow or orange to create diversity. After having done all of the above, here is the final image

(CLICK THE IMAGE TO VIEW A HIGH RESOLUTION RENDERING)



tutorial-3dsmax-vray

Conclusion Rendering an exterior at night can be very tricky. The best approach in my opinion is to take it systematically by starting with natural light, and adding artificial lights one by one during the process. Otherwise, you may find yourself lost not knowing where you did something wrong. I can not stress enough how important is to have a few examples of professional architectural photography at hand and look at them at every stage of the process. Here are some general guidelines that I always keep in mind when I’m doing a night rendering:
1) Even at night time the skylight still casts a subtle shadow. 2) Never make the sky 100% black; it should have either a blue or a purple tint. 3) If there are no artificial lights on the ground, the sky will always be brighter and the ground would “borrow” a bluish or purple tint from the sky 4) The lighting is a mixture of dark purple/bluish tints at the upper part and orange/yellow on the ground and on the building(s). That is because the natural light blends with artificial light sources placed on the ground. 5) The colors are more saturated in a night rendering that in a daytime one. 6) Artificial light sources have a subtle glow around them. 7) If you have “moving objects” in your scene, don’t be afraid to use motion blur. If you know a bit about photography, you are aware that at night time photographers use high exposure times when they target architectural subjects; this causes all moving things around (cars, people, etc) to appear with motion blur. If you think that I have missed something, feel free to post a comment and let me know.
Source : www.cgdigest.com

Tutorial Memasukan Material Property Baja Ringan di SAP 2000

Material baja ringan memang berbeda dengan material baja biasa, pada material baja ringan mempunyai spesifikasi kekuatan lebih tinggi dari pada baja biasa. umumnya
Spesifikasi minimum baja ringan yang dipakai (G550) adalah:
1. Kekuatan Leleh Minimum : 550 MPa
2. Tegangan Maksimum : 550 MPa
3. Modulus Geser : 50.000 MPa
4. Modulus Elastisitas : 200.000 MPa
dan baja ringan termasuk jenis baja cold form steel yakni jenis baja yang dibentuk setelah dingin.

Maka dari itu utowo oleh sebab itu pada tutorial kali ini, tak ajari kepada anda-anda kabeh, bagaimana to sakjane cara memasukan material property untuk baja ringan pada SAP 2000,
ikuti tutorial berikut ini, wis siap?

1. Tentukan satuan yang digunakan menjadi Nmm

tutorial-SAP-baja-ringan


2. Pilih menu Define - Material


tutorial-SAP-baja-ringan3. Pilih CLDFRM lalu klik modify/show material

tutorial-SAP-baja-ringan4. Aktifkan cek list Orthotropic agar shear modulusnya bisa diisi

tutorial-SAP-baja-ringan5. Isikan parameter seperti gambar di bawah ini
tutorial-SAP-baja-ringan6. Rampung deh....

Pengenalan SANSPRO dan Download Gratis Tutorial SANSPRO

Pengenalan Sans PRO dan Download Gratis Tutorial Sans Pro
Dewasa ini sudah sangat banyak bertebaran program-program komputer rekayasa teknik yang bisa dijumpai di internet maupun offline, baik yang diberikan secara gratis maupun dengan sewa lisensi yang sangat mahal, baik yang berukuran kecil dan kompatibel sampai yang kompleks dengan fasilitas yang canggih.

Setiap software memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing karena pada dasarnya sebuah software akan dibangun berdasarkan pada tujuan tertentu yaitu untuk menyelesaikan permasalahan yang khusus misalnya ada software yang khusus dan baik digunakan untuk keperluan penelitian dan ada juga yang praktis untuk aplikasi di proyek. Sepengetahuan saya, masih jarang dijumpai software yang multipurpose dengan sama praktisnya.

SANSPRO merupakan salah satu karya dari anak bangsa yang cukup membanggakan ditengah maraknya software Structural Analysis luar negeri yang semakin canggih dan beragam. Barangkali bisa menjadi salah satu alternatif pilihan bagi kalangan Engineer di Indonesia yang kebanyakan masih sulit menjangkau lisensi penggunaan Sofware luar yang harganya masih sangat tinggi.

Pada tahun 1997 SANS versi Windows (SANSPRO) yang merupakan pengembangan dari SANS/89 yang ditulis oleh Nathan Madutujuh pada tahun 1988 dipublish ke masyarakat dan kini sudah banyak digunakan oleh kalangan insinyur baik di dalam maupun luar negeri.

SANS/89 dan SANSPRO merupakan hak cipta milik Engineering Software Research Center (ESRC) dan didistribusikan oleh PT. Anugrah Multi Cipta Karya, Indonesia. Saat ini pengembangannya sudah sampai pada Versi 4.8.

Pengembangnya mengklaim bahwa SANSPRO memiliki keunikan dibanding dengan Software yang sejenis yaitu dapat berjalan pada semua sistem komputer, berukuran sangat kompak dan mampu menghitung struktur bangunan sipil seperti balok, rangka, portal, shearwall, flat slab, shells, tower,bridges dan lain-lain dengan cepat berkat sistem management memori virtualnya.

Seperti kebanyakan Structural Analysis Software sejenis dari luar negeri yang sudah sangat populer semacam SAP2000, ETABS, STAAD, dan lain-lain, SANSPRO juga berbasis finite element yang merupakan suatu metode numerik (pendekatan) sehingga ketelitiannya sangat tergantung dari jumlah elemen yang digunakan untuk itu diperlukan meshing yang cukup dalam pemodelannya, tetapi hal tersebut bukanlah suatu masalah dengan kemajun teknologi komputer saat ini.

Yang cukup menarik bagi kalangan Structural Engineer “praktisi” adalah SANSPRO berorientasi pada modelling, analysis, design, volume and cost calculation dan drawing generator, sebuah integrasi yang lengkap antara CAD(Computer Aided Design), analysis program, database, spreadsheet dan word processing untuk kebutuhan suatu proyek.

Dengan fasilitas grafis 3D yang kini dimiliki, SANSPRO bisa dijadikan alat bantu dalam analisa dan design struktur secara lengkap sampai dihasilkan gambar struktur, bahkan estimasi biaya komponen struktur suatu project sehingga bisa dikatakan bahwa software ini adalah software yang aplikatif. Tampilan interface dari SANSPRO cukup menarik dan memudahkan dalam pemodelan dan eksekusinya, dengan layout Oriented Modelling concept , masing-masing elemen struktur seperti balok, kolom dan pelat bisa diatur dalam setting layout yang berbeda-beda (untuk masing2 tingkat/lantai bangunan).

Untuk keperluan design, pada Versi 4.8 sudah tersedia fasilitas concrete design, steel design, spread footing dan pile/bored pile dan steel connection design dan sudah mengacu pada peraturan yang umum digunakan seperti ACI, IBC, AISC -LRFD maupun ASD dan peraturan Beton dan Gempa Indonesia Tahun 2003. Masih banyak lagi fasilitas yang sepertinya menantang untuk di eksplorasi sampai fasilitas pembuatan gambar detail dan perhitungan volume beserta biayanya.

Tapi sekali lagi semuanya adalah alat bantu yang bisa kita gunakan untuk mempermudah pekerjaan kita, dan bebas kita pilih sesuai dengan kepentingan masing-masing.

Selamat mencoba!

Jika Ingin Download Tutorial Sans Pro Silahkan Klik Disini

Sumber : wwww.yanartana.com dan www.nathanmadutujuh.googlepages.com

Desain Eksterior Rumah Minimalis

Desain Eksterior Rumah Minimalis
Desain Eksterior Rumah Minimalis


Perkembangan Gaya Bangunan
Beberapa tahun terakhir ini marak sekali digunakan istilah rumah minimalis. Masyarakat awam biasanya menggunakan kata ini untuk menunjukkan gaya rumah yang sedang trend saat ini yaitu gaya rumah yang memiliki bentuk sederhana dan bersih dari ornamen-ornamen.

Gaya minimalis memang berasal dari kata minimal. Gaya ini lahir sebagai hasil pemikiran dalam dunia seni yang mulai disebut-sebut sekitar tahun 1950-an. Pada prinsipnya minimalist art adalah sebuah usaha menghadirkan esensi dari sebuah keindahan dengan mengurangi sebanyak mungkin komponen-komponen penghias dari seni yang dimaksud. Bagi penganut seni minimalis, hiasan-hiasan justru akan menyembunyikan keindahan sesungguhnya dari sebuah karya seni.

Perkembangan pemikiran dunia seni selalu mendahului dan mengilhami aliran gaya dalam dunia arsitektur. Ini dapat dimaklumi karena mengadopsi sebuah pemikiran seni dalam arsitektur membutuhkan waktu dan melibatkan banyak sekali pihak. Dunia arsitektur membutuhkan porsi obyektifitas lebih besar dibanding subyektifitas seniman dalam dunia seni.

Selain perkembangan gaya dalam seni, maka gaya dalam arsitektur juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti teknologi baik bahan atau material maupun metoda kerja atau konstruksi.

Perubahan budaya dan gaya hidup saat ini juga memberikan pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembangnya paham aliran minimalis dalam arsitektur. Saat ini masyarakat perlahan beranjak dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern bahkan hyper-modern. Dahulu, ketika budaya feodal sangat kental dalam kehidupan masyarakat, gaya arsitektur yang berkembang pun adalah gaya yang berkaitan dengan fungsi-fungsi tertentu yang terbatas pada bangunan-bangunan umum yang berkaitan erat dengan kekuasaan. Sedangkan pada saat ini, terjadi perubahan-perubahan pada struktur masyarakat yang juga berimbas hingga pada unit masyarakat terkecil yaitu keluarga. Jika pada tahun 70/80-an, sebuah rumah lebih banyak menampung kelompok-kelompok keluarga dalam satu atap. Dalam satu rumah terkadang terdapat beberapa kepala keluarga yang masih terhubung dalam ikatan darah (extended family). Dalam rumah terdapat ayah, ibu dan anak-anak serta kakek dan nenek, bahkan terdapat juga anak-anak yang telah berumah tangga pula. Pembagian kerja dalam rumah tangga seperti itu sangat jelas, bahwasannya tugas mencari nafkah dibebankan ke ayah (kaum bapak) dan tugas domestik yaitu menjaga dan merawat rumah dibebankan ke ibu (atau perempuan).

Kini extended family sudah mulai jarang ditemukan. Keluarga-keluarga kecil sekarang lebih memilih untuk memiliki kehidupan sendiri sebagai keluarga inti, dengan anggota hanya ayah dan ibu serta satu atau beberapa anak saja dengan tambahan seorang pembantu rumah tangga. Bahkan dalam kehidupan hyper-modern sekarang sudah lazim ditemui kehidupan keluarga dengan cukup satu ayah atau satu ibu dengan seorang atau beberapa anak, biasanya dikenal dengan orang tua tunggal (single-parent).

Keluarga inti inipun memiliki pembagian kerja yang relatif bervariasi, dengan ikut bekerjanya kalangan ibu. Fungsi domestik diserahkan ke tenaga pembantu untuk merawat rumah.

Kesibukan ayah dan ibu dalam bekerja menjadikan mereka memilih rumah yang lebih sederhana dalam perawatan. Bahkan hingga ke struktur ruang ikut berubah. Hirarki rumah yang dahulu rumit dan bertingkat (bukan makna harfiah punya tangga lho), kini beralih menjadi sederhana. Sekat-sekat ruang dalam bentuk dinding dan partisi berkurang. Ruang-ruang menyatu banyak ditemukan untuk kemudahan akses dan perawatan.

Bentuk dan Ruang
Dalam menilai kualitas sebuah rumah, mungkin banyak orang yang terjebak dalam penilaian terhadap apa yang tampak oleh mata, yaitu Bentuk dan Rupa. Padahal aspek lain yang tak kalah pentingnya adalah Ruang. Bentuk dan Ruang dalam teori-teori arsitektur memang sudah banyak dibahas, namun belum menjadi wacana umum karena sifatnya yang 'intangible'.

Pengertian bentuk dan ruang telah lama diperkenalkan oleh pemikir-pemikir, salah satunya adalah Lao Tzu (550 SM). Salah satunya diungkapkan dalam terjemahan sebagai berikut:

" . kita membuat vas dari segumpalan tanah liat. Adalah ruang kosong dalam
vas tersebut yang membuatnya berguna ."

Penilaian terhadap kualitas ruang dalam karya arsitektur bergaya minimalis juga perlu dipahami. Secara sederhana, ruang terbentuk dari adanya batas-batas fisik yang lebih tegas seperti adanya dinding dan sekat ruang lainnya. Namun sesungguhnya batas ruang tidaklah melulu terbuat dari dinding masif. Batas-batas dapat diungkapkan dengan warna, terang-gelap, batas-batas sirkulasi, kaca transparan dan kegiatan.

Ruang-ruang minimalis biasanya dirancang dengan multi pemaknaan sehingga ruang tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang lebih luas. Ruang tamu dapat menyatu dengan ruang keluarga dan dapur. Secara temporal ruang-ruang tersebut dimaknai dengan kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Batas-batas tidak masif digunakan untuk membagi ruangan tersebut, misalkan dengan menggunakan furniture. Sehingga dengan perubahan layout furniture akan mengubah fungsi, makna dan kualitas ruang minimalis tersebut.

Solusi ini banyak berguna agar rumah dapat berfungsi lebih optimal. Pada saat normal, ruang-ruang tersebut digunakan oleh penghuni dengan batas-batas yang kecil sesuai kegiatan. Dan ketika berlangsung acara keluarga, maka ruang tersebut dapat disatukan dengan menghilangkan batas-batas non masif tersebut.

Demikian pula dengan ruang luar yang terbentuk dalam wilayah kavling rumah. Ruang ini dapat terbentuk dengan adanya bentuk masif bangunan sehingga tercipta ruang halaman depan, halaman samping dan halaman belakang atau bahkan inner-court.

Salah kaprah dalam Arsitektur Minimalis
Berangkat dari sejarah berkembangnya arsitektur minimalis di atas maka kita dapat melakukan penilaian terhadap penggunaan gaya arsitektur rumah. Apakah gaya tersebut memang sejalan dengan alasan-alasan rasional dan estetika yang melatarbelakanginya ataukah sekedar menjadi kosmetik bangunan yang alih-alih menampilkan keindahan malah menimbulkan masalah-masalah teknis.

Penilaian ini penting karena menyangkut pemaknaan kualitas rumah oleh sang pemilik rumah itu sendiri. Kekeliruan ini dapat berakibat tidak betahnya penghuni rumah dan membesarnya biaya perawatan bangunan, dan berakhir di kolom baris sebuah koran dengan judul 'dijual'.

Jargon minimalis paling sering digunakan kalangan pengembang saat ini untuk menjual rumah-rumah buatan mereka. Namun jika diteliti, ada sebagian kecil yang hanya menjual gaya tanpa diikuti oleh idealisme minimalis yang sesungguhnya. Unsur-unsur minimalis yang diterapkan hanyalah tempelan belaka yang tampak hanya secara visual. Terkadang aspek visualpun gagal menghadirkan keindahan bahkan menimbulkan masalah akibat kurangnya
antisipasi terhadap kondisi iklim lokal di Indonesia.

Satu lagi yang paling penting, tentang salah kaprah Arsitektur Minimalis yaitu anggapan tentang biaya. Arsitektur minimalis tidak berhubungan sama sekali dengan murahnya biaya pembangunan, walaupun dengan pertimbangan dan pemilihan bahan yang tepat dapat menghasilkan bangunan dengan biaya yang rendah. Justru sebaliknya, arsitektur atau rumah minimalist cenderung lebih mahal karena membutuhkan penanganan-penanganan desain yang tidak standard, baik dari material maupun teknik implementasinya.

Belajar dari pengalaman terdahulu
Ada resiko yang akan ditanggung oleh pemilik rumah jika memilih gaya bangunan dengan hanya mempertimbangkan aspek estetis. Gaya bangunan biasanya adalah hal yang paling cepat usang dari bagian bangunan yang lain. Ketika tembok-tembok masih kokoh berdiri, gaya bangunan sudah tidak sesuai lagi dengan jamannya. Rumah-rumah seperti ini akan cepat kelihatan kuno dan ketinggalan jaman.

Mungkin masih lekat dalam pengamatan kita bagaimana rumah gaya tahun 80-an sempat mengadopsi satu gaya tertentu pada saat itu. Kala itu, teknologi beton sedang naik daun. Demikian juga dengan solusi finishing menggunakan beton semprot yang kala itu sangat laris menjadi pilihan para arsitek dan pemilik rumah untuk sentuhan finishing pada exterior rumah. Tapi kini, bangunan-bangunan tersebut terlihat kuno dan ketinggalan jaman dibanding rumah-rumah lain yang cenderung bergaya netral.

Akankah rumah-rumah minimalis sekarang mengalami hal yang sama pada suatu saat yang tak lama lagi dari saat ini? Rumah-rumah ini terlihat usang dan kumuh karena gagal mengantisipasi pengaruh iklim. Bidang-bidang sederhana dalam bangunan minimalis dengan warna yang indah pada saat dibangun dapat berubah menjadi coret-moret lukisan alam akibat terpaan hujan dan panas yang berganti sesuai musim. Bercak-bercak jamur dan lumut yang sering tidak ditampilkan oleh arsitek kala menggambar model 3D rumah, nanti akan muncul merusak minimalisme gaya yang diusung.

source: www.amtpls.multiply.com

Lomba Desain : Sayembara Rumah Rakyat 2009


Kepada Bapak-bapak, ibu-ibu, om-om, mbak2, mas2, pakde bude, simbah2, pokokmen kabeh sek seneng karo desain rumah arsitektur, ada informasi penting untuk panjenengan sedanten yaitu Sayembara Rumah Rakyat 2009, acara ini di selenggarakan oleh Studio Habitat Indonesia, Sayembara ini diadakan dalam rangka pembentukan komunitas arsitektur rakyat yang pada akhirnya akan melahirkan masyarakat Indonesia yang memiliki kualitas hidup, pola pikir, dan mental yang baik lewat desain lingkungan binaan yang baik. lomba ini ditutup tanggal 31 juli 2009, untuk informasi lebih lanjut, klik pada gambar diatas...